Teori Pembentukan Minyak Bumi
Para geologis umumnya
sependapat bahwa minya bumi terbentuk selama jutaan tahun dari organisme,
tumbuhan dan hewan, berukuran sangat kecil yang hidup di lautan purba. Begitu organisme laut ini mati, badannya
terkubur di dasar lautan lalu tertimbun pasir dan lumpur, membentuk lapisan
yang kaya zat organic yang akhirnya akan membentuk batuan endapan (sedimentary rock). Proses ini berulang
terus, satu lapisan menutup lapisan sebelumnya.
Deposit yang membentuk
batuan endapan umumnya tidak cukup mengandung oksigen untuk mendekomposisi
material organic secara komplit. Bakteri pengurai zat ini, molekul demi
molekul, menjadi material yang kaya hydrogen dan karbon. Tekanan dan
temperature yang semakin tinggi dari lapisan bebatuan diatasnya kemudian
mendistilasi sisa-sisa bahan organic, lalu pelan-pelan mengubahnya menjadi
minyak bumi dan gas alam. Secara umum batuan yang mengandung minyak bumi
berumur 10 juta hingga 270 juta tahun (Samperuru, 2007).
Minyak bumi terbentuk pada bagian yang disebut source rock yang biasanya terdapat shale yang tidak berpori. Tekanan yang sangat besar akan menyebabkan minyak mentah yan terbentuk berpindah ke bagian yang berpori, seperti sand stone. Minyak mentah (crude oil) merupakan cairan kental berwarna coklat kehijauan sampai kehitaman. Tempat minyak mentah yang berkumpul dikenal dengan nama reservoir rock. Minyak yang terbentuk tersebut akan berbeda komposisinya, penginjeksiannya, dan pengambilannya tergantung pada karakteristik shale, sand stone, dan reservoir rock.
Reservoir minyak bumi dapat dibagi menjadi
empat macam berdasarkan strukturnya, yaitu :
a. Batuan reservoar
Batuan
reservoar sebagai wadah yang diisi dan dijenuhi oleh minyak bumi, gas bumi atau
keduanya. Biasanya batuan reservoar berupa lapisan batuan yang porous dan permeable. Secara teoritis semua batuan, baik batuan beku maupun
batuan metamorf dapat bertindak sebagai reservoir, tetapi pada kenyataanya 99%
batuan reservoar adalah batuan sedimen (Rachmat, 2007).
b. Lapisan penutup (cap rock)
Lapisan
penutup merupakan suatu lapisan batuan yang bersifat impermeable, yang terdapat pada bagian atas suatu reservoar,
sehingga berfungsi sebagai penyekat fluida reservoar dan melindungi fluida
tersebut.
c. Perangkap reservoar (reservoir trap)
Perangkap
reservoar merupakan suatu unsur pembentuk reservoar yang mempunyai bentuk
sedemikian rupa sehingga lapisan beserta penutupnya merupakan bentuk konkav ke
bawah dan menyebabkan minyak dan/atau gas bumi berada dibagian teratas reservoar.
d. Kondisi reservoar (tekanan dan temperatur)
Tekanan
dan temperatur sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat fisik minyak dan gas
serta kemampuan minyak dan gas tersebut untuk dapat diproduksikan ke permukaan.
Comments
Post a Comment